7 Jenis Istirahat - Fellexandro Ruby
7 Jenis Istirahat - Fellexandro Ruby
https://www.youtube.com/watch?v=bXlWoWKj9Qo&t=50s
-
Sensory Rest
- Semua yang bikin stimulasi ke panca indra.
- Blue light, suara, nyamuk, dkk.
- Semuanya bikin overstimulation.
How ?
- Unplug
- Go Outside
- Fokus ke sensory yang bikin tenang atau rilex
- Mandi (better air hangat, guyur pake air dingin)
-
Social Rest
- Human Giver Syndrome : ga enak bilang engga, baru bisa temenan kalo kita kasih benefit, ngerasa kalo semua orang bergantung, atau kenal banyak orang tapi tetep sepi.
- Punya pertemanan yang tanpa tututan, dan bisa jadi diri sendiri, no judgement.
- Telpon orang yang bisa bikin ngakak 1 menit
- Human Giver Syndrome : ga enak bilang engga, baru bisa temenan kalo kita kasih benefit, ngerasa kalo semua orang bergantung, atau kenal banyak orang tapi tetep sepi.
-
Physical Rest
- Tidur, tapi bukan sekadar tidur. Tidur yang berkualitas.
- Ritual tidur yang konsisten.
-
Spiritual Rest
- Perasaan kosong, baal, tandanya butuh Spiritual Rest.
- Cari aktivitas volunteer yang kita care banget sama masalahnya. Yang dekat di hati.
- Vertikalnya, mendekatkan diri dengan yang di atas.
-
Mental Rest
- Faktor internal yang bikin kita berisik, otak kita rame banget. Monkey Mind.
- Biasanya pas mau tidur, tau-tau rame.
- Main, tanpa harus menang, tanpa harus ada hadiah. Main karena enjoy, jadi in the zone.
- Say no.
-
Creative Rest
- Bukan cuma buat orang di ranah kreatif. Tapi semua orang.
- Creative juice itu kepake di semua hal, termasuk buat solving masalah, belajar hal baru.
- Take a day off, ikutin hari itu mau ngapain.
- Ketemu sama hal-hal random. Dari sana muncul ide kreatif.
- Ikut kelas kreatif : bercocok tanam, merajut, bikin tas dari kulit, kelas melukis. Expose dengan hal baru.
- Sabbatical.
-
Emotional Rest
- Video Burnout
- Buat emotional inventory. Buat list orang-orang yang drain your energy. Kurangin interaksi yang ga perlu-perlu banget.
- Exercise. Hormon stabil, energi baik, jago kontrol emosi.
Sebelum bensin abis, mending isi dulu.
Comments
Post a Comment